It's MY FIRST LAUCHING of........ RESIDENT!
Hehehe... :) Ini bukan "Resident Evil" yang bakal bahas tentang zombie dan hal disturbing di dalamnya.
Ini Singkatan dari "Residue Event" *entah ini grammarenya bener apa kagak*
Yang jelas artinya adalah SISA DARI SEBUAH KEJADIAN...
Intinya.... aye pengen nganalisis kasus nyata yang telah terjadi tapi belum terpecahkan... *tsahh...*
*detective conan mode : on*
Ini kasus pertama.... DYATLOV PASS : Kematian misterius 9 orang pendaki.
Begini cerita lengkapnya. Alkisah sebuah grup mahasiswa yg terdiri dr
sekelompok shbt yg bersekolah di tpt yg sama, yaitu Ural Polytechnical
Institute, berniat mendaki gunung di wilayah Sverdlovsk Oblast di
Pegunungan Ural. Mrk adl:
- Igor Dyatlov, (23 tahun, pemimpin tim, cowok)
- Lyudmila Dubinina (cewek)
- Zinaida Kolmogorova (cewek)
- Alexander Kolevatov (cowok)
- Alexander Zolotarev (cowok)
- Nicolai Thibeaux-Brignolle (cowok)
- Rustem Slobodin (cowok)
- Yuri Krivonischenko (cowok)
- Yuri Doroshenko (cowok)
Namun mrk semua adl pendaki profesional. Grup tsb tiba dg kereta di Ivdel, kota terdekat dg lokasi tsb, lalu menumpang sebuah truk ke Vizhai, pemukiman terakhir yg terisolir. Setelah melewati Vizhai, mrk hanya menemukan hamparan salju tanpa kehidupan di pegunungan beku Ural. Mrk brgk dr Vizhai 27 Januari 1959. Namun hari berikutnya, slh satu anggota mrk yaitu Yuri Yudin sakit, shg ia harus kembali ke Vizhai. Akhirnya, grup yg kini hanya terdiri dr 9 orang saja itu melanjutkan perjalanan tanpa tmn mrk.
Foto satu2nya anggota selamat, Yuri Yudin memeluk Lyudmila Dubinina saat ia bersiap2 plg krn sakit. Igor Dyatlov, sang ketua tim, memperhatikan mrk. |
Diari dan kamera video ditemukan di sekitar kemah terakhir mrk, shg bs
diketahui rute terakhir perjalanan mrk. Pada 31 Januari 1959, tim
bersiap memulai pendakian. Dr video dan diari, diketahui saat itu
kondisi mrk baik2 saja. Peralatan mrk lengkap dan bahkan surplus bahan
makanan. Tgl 1 Februari 1959, dipimpin oleh Igor Dyatlov, mrk mulai
mendaki melalui jalur yg mrk rencanakan. Namun tanpa diduga, muncul
badai salju shg mrk kehilangan arah dan justru berjalan menuju ke Kholat
Syakhl, gunung kematian. Ketika menyadari bahwa mrk tersesat, mrk lalu
mendirikan kemah di gunung tsb. Di sinilah nasib mrk terakhir
diketahui.
Mereka mendirikan tenda saat tersesat. |
Sudah disepakati bahwa Igor Dyatlov, sang pemimpin rombongan akan
mengirim telegraf dr Vizhai begitu ekspedisi mrk selesai pd tgl 12
Februari 1959. Namun telegraf yg diharapkan tak kunjung dtg. Ini tentu
membuat keluarga mrk cemas. Akhirnya pd tgl 20 Februari 1959, sebuah tim
pencari diturunkan untuk mencari keberadaan para pendaki yg hilang tsb.
Awalnya tim itu hanya terdiri dr para mahasiswa dan dosen dr sekolah
mrk, namun kmd polisi dan tentara ikut terlibat dg diturunkannya pesawat
dan helikopter pencarian. Apa yg mrk temukan selanjutnya justru memicu
lbh byk pertanyaan dan misteri.
Pd tgl 26 Januari1959, tim pencari yg tiba di Kholat Syakhl menemukan
tenda kosong yg dlm kondisi rusak parah. Dr arah tenda, terlihat jejak2
kaki menuju ke hutan terdekat. Di hutan tsb tim pencari menemukan sisa2
api dan dua mayat pertama, yaitu Yuri Krivonischenko dan Yuri
Doroshenko. Anehnya mayat mrk ditemukan hanya memakai pakaian dalam.
Terdapat bukti bahwa mrk berusaha keras menyelamatkan diri dg memanjat
pohon di dekat mrk hingga kulit2 jari mrk mengelupas. Namun
menyelamatkan diri dr apa? Tim pencari kmd menemukan mayat2 lainnya,
yaitu Igor Dyatlov (pemimpin tim), Zinaida Kolmogorova (slh satu anggota
cewek), dan Rustem Slobodin dlm jarak terpisah yaitu 300, 480, dan 630
meter dr tempat dmn mayat kedua tmn mrk ditemukan. Mrk sepertinya tewas
satu-persatu dan ditemukan dlm keadaan buta. Slh satu di antara mrk
ditemukan dg kondisi tengkorak retak, namun diduga penyebab kematian mrk
adl hipotermia. Hingga kini telah ditemukan 5 mayat dg kondisi
misterius dan 4 lainnya msh hilang.
Gambar tenda yg rusak saat ditemukan oleh tim pencari. Apa yg membuat para pendaki itu sgt ketakutan hingga mrk merusak tenda mrk sendiri untuk keluar dan melarikan diri dg bertelanjang kaki? |
Pencarian sisa korban memakan waktu dua bln. Pd 4 Mei 1959, penantian
para keluarga korban berakhir. Empat jenazah ditemukan terkubur di dlm
salju sedalam 4 meter. Mayat Nicolai Thibeaux-Brignolle ditemukan dg
kondisi kepala hampir pecah. Alexander Kolevatov dan Alexander Zolotarev
ditemukan dg luka parah di dada dan rusuk patah. Yg plg mengerikan,
korban terakhir yaitu Lyudmilla Dubunina (satu2nya anggota cewek yg
tersisa) ditemukan dg lidah terpotong.
Dugaan menyeruak bahwa mrk dibunuh oleh suku pribumi Mansi. Namun teori
tsb ditolak krn tdk ditemukan bekas perkelahian dan hanya ditemukan
jejak kaki para korban di sekitar tubuh mrk. Para penyelidik menemukan
bukti bahwa dg “suka rela” mrk meninggalkan kemah pd tengah malam krn
kemah tampaknya dibuka dr dlm (tak ada bukti ada “sesuatu” yg merangsek
masuk). Bahkan ada bukti bahwa bbrp pendaki keluar terburu2 dg
bertelanjang kaki. Namun suhu pd malam itu sangat rendah (minus 25-30
derajat celcius) dan pd saat itu ada badai tengah berkecamuk. Apa yg
menyebabkan mrk begitu panik shg melarikan diri di tengah badai salju?
Apa yg mrk lihat atau dengar saat itu? Lalu mengapa dua tubuh ditemukan
tanpa baju sedangkan bbrp tubuh lainnya ditemukan “bertukar pakaian” dg
tmn2 mrk yg lain?
Berbeda dg teman2 mrk yg lainnya yg meninggal krn kedinginan dan
hipotermia, keempat korban yg ditemukan terkubur diperkirakan tewas krn
luka2 pd tubuh mrk. Seorg dokter forensik yg memeriksa tubuh mrk
mengatakan bahwa luka2 tsb tidak mungkin dilakukan oleh manusia krn
kekuatan yg diperlukan untuk menimbulkan luka tsb haruslah sgt besar.
Kondisi jenazah mrk mirip dg kondisi dmn seseorg ditabrak mobil. Tp di
tengah gunung bersalju, apa yg mgkn menabrak mrk hingga mengakibatkan
luka spt itu? Ada yg berpendapat hal tsb disebabkan longsor salju. Namun
di sekitar lokasi itu tdk ditemukan bekas adanya longsor. Lalu mengapa
mayat salah satu cewek dlm tim itu ditemukan tanpa lidah?
Otopsi pd korban menemukan dosis radioaktif yg sgt tgg pd pakaian dan
tubuh para korban. Kulit korban pun berubah mjd kecoklatan (bahkan ada
yg menyebutkan oranye) dan rambut mrk berubah mjd abu2.
akibat terkena paparan radio aktif. |
Penelitian
selanjutnya membuktikan bahwa di Kholat Syakhl ditemukan jejak
radioaktif yg mgkn bs menjelaskan radiasi pd tubuh dan pakaian korban.
Namun tak prnh ditemukan apa penyebab radiasi di gunung itu. Scr tak
terduga, muncul kesaksian dr tim pendaki lain yg saat itu berada 50 km
arah selatan lokasi insiden tsb bahwa pd malam dmn insiden tsb tjd, mrk
melihat cahaya2 oranye yg aneh di langit, tepat dr arah Kholat Syakhl.
Trnyta penampakan ini dibenarkan para warga Ivdel (kota terdekat dr
lokasi itu) yg menyebutkan penampakan tsb terus muncul sejak Februari
hingga Maret 1959. Lbh aneh lg, di sekitar lokasi tsb ditemukan
potongan2 besi yg mengisyaratkan bahwa prnh ada “sesuatu” di tempat
tepencil tsb. Apakah sesuatu prnh mendarat di malam kematian para
pendaki itu? Atau pihak militer prnh melakukan eksperimen rahasia dg
bahan radioaktif di lokasi tsb dan kmd meninggalkannya ketika eksperimen
itu berakhir membahayakan?
Insiden tsb kmd dikenal dg nama Insiden Dyatlov Pass untuk menghormati
nama pemimpin grup tsb. Penyelidikan thd kasus tsb dihentikan, bahkan
cenderung ditutup2i oleh pemerintah komunis yg berkuasa saat itu. Seorg
penulis dan jurnalis bernama Yuri Yarovoi pd tahun 1967 menerbitkan buku
berjudul "Of The Highest Rank Of Complexity" yg menceritakan insiden
Dyatlov Pass. Namun buku tsb disensor oleh pemerintah dan setelah
kematiannya pada tahun 1980, semua arsip2nya trmsk foto dan tulisannya
mengenai insiden tsb tiba2 menghilang.
Lokasi tpt jenazah mrk ditemukan memang memiliki reputasi mengerikan. Di
tempat yg disebut Gunung Kematian itu, sembilan penduduk suku Mansi
menghilang secara misterius. Tahun 1991, lokasi tsb kembali meminta
korban jiwa ketika sebuah pesawat jatuh dan menewaskan sembilan org.
Perhatikan bahwa jumlah korban tewas, baik dari suku Mansi ataupun
korban jatuhnya pesawat, sama dg jumlah pendaki yg terbunuh pd insiden
Dyatlov Pass, yaitu sembilan orang. Kebetulan?
Byk teori mengenai penyebab kematian para pendaki ini, mulai dr teori
UFO, alien, proyek militer rahasia pemerintah, sampai ulah yeti (manusia
salju). Namun sepertinya kita takkan pernah tahu apa sebenarnya yg
menimpa para backpacker ini 60 tahun yang lalu. Yuri Yudin, satu2nya
pendaki yg selamat dr insiden tsb terus bertanya2 mengenai kematian
teman2nya. Bahkan ia prnh mengatakan “Jika aku bs bertanya satu hal pd
Tuhan, aku ingin menanyakan apa yg sebenarnya tjd pd teman2ku malam
itu.”
Tugu memorial untuk mengenang Insiden Dyatlov Pass |
(Sumber : http://mengakubackpacker.blogspot.com/2012/04/insiden-dyatlov-pass-hal-terburuk-yang.html , google.com)
-------------------------
Nah gimana? udah baca?
Tarik nafas dulu biar ga tegang..... :)
Ada beberapa pertanyaan yang muncul saat wita nemuin kasus ini.
Ada 2 point penting.
- Pakaian tertukar dan tanpa pakaian yang mengesankan mereka terburu2 meninggalkan tenda, ada apa saat itu? Untuk kasus dengan tanpa pakaian bisa dijelaskan. Karena Puncak dari gejala hipotermia adalah korban yang merasakan kepanasan hebat, padahal udara sebenarnya dingin (disebut: “paradoxical feeling of warmt”).
- Tulang punggung yang patah. Apakah suhu ekstrim sampai sebegitunya bisa membekukan tulang mereka hingga hanya dengan gerakan sedikit saja membuat tulang mereka rapuh dn patah. Pada bagian punggung? fatal!
2)Tenda ditemukan robek dari dalam. Apa yang telah terjadi sampai membuat mereka sebegitu terburu2nya meninggalkan tenda dengan seadanya (lihat point 1)
3) Jarak tempuh yang berbeda. Pasangan pertama ditemukan 300 meter dari tenda, kemudian 3 orang lagi 480 meter. 2 bulan kemudian 4 lainnya 630 meter dalam tumpukan salju tebal. Apa yang menyebabkan mereka terpisah cukup jauh satu sama lain. Kemungkinan pastinya jarak pandang saat kejadian.
4)Luka yang tak ladzim. Lidah yang terpotong, tulang punggung patah, tulang tengkorak retak, sampai kuling menguning - orange saat akan di makamkan. Lidah terpotong? Mungkinkan orang tersebut mengiris lidahnya sendiri? Atau apakah hypotermia dapat menimbukan ilusi atau halusinasi? Hal ini juga masih bisa di jelaskan.
"Hipotermia menyerang saraf dan menjalar dengan perlahan, oleh karena
itulah para korban hipotermia biasanya bertingkah diluar kebiasaan."
Apapun yang telah terjadi. Hanya Allah SWT lah yang tahu kebenaran hakiki. Hanya Allah SWT.
Semoga bermanfaat.
"Buka mata, ada banyak kasus yang belum terselesaikan"